”Hai Manusia
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu
saling mengenal.” (QS. Al-Hujurat 49:13)
Itulah
penggalan alquran yang sering diajarkan oleh kyai maupun ustadz kita, bahwa
sesungguhnya manusia itu diciptakan berbeda.
Dengan demikian, menurut ajaran Islam, meskipun manusia memiliki
perbedaan-perbedaan budaya, bahasa, warna kulit, kepercayaan, dan sebagainya,
sebenarnya mereka adalah satu umat. Al-Quran menyatakan:
”Sesungguhnya umatmu
ini adalah umat yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.”
(QS. Al-Anbiya 21:92).
Jadi , perspektif ”kesatuan umat manusia” memiliki akar yang
kuat dalam ajaran Al-Quran. Perspektif itu selanjutnya berkembang menjadi
”solidaritas antarmanusia” (ukhuwwah insaniyyah atau ukhuwwah basyariyyah).
Akan
tetapi kenapa semua tidak menjadi satu dalam islam? Perhatikan ayat dibawah
ini.
” Dan jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman segala orang yang di muka bumi. Maka apakah kamu
(hendak) memaksakan manusia supaya menjadi orang –orang beriman semuanya?”
(QS. Yunus 10:99).
Jika Allah sendiri bersikap amat toleran terhadap segenap
manusia, maka manusia pun harus bersikap toleran terhadap sesamanya. Dari itu,
Islam memandang pemaksaan agama kepada orang lain adalah sikap yang keliru.
”Tidak ada paksaan
dalam menganut agama. Sesungguhnya telah jelas antara yang benar dan yang
sesat.” (QS. Al-Baqarah 2:256).
Sudah jelaslah bahwa Allah membebaskan manusia untuk menentukan
cara hidupnya sendiri. Apakah dia islam atau bukan itu merupakan kebebasan
untuk setiap individu.
Dari
itu, tugas rasul hanya menyampaikan seruan:
”Dan katakanlah
kepada orang-orang yang diberi kitab dan kepada orang-orang yang ummi. Apakah
kamu mau masuk Islam. Jika mereka masuk Islam, maka sesungguhnya mereka telah mendapat
petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanya menyampaikan.
Dan Allah Maha Melihat hamba-hambaNya.” (QS. Al-’Imran 3:20).
Intinya
kita tidak diperbolehkan untuk memaksa
seseorang untuk berubah keyakinan atau pandangannya, biarkan Allah yang
menunjukan jalanNYa pada hambanya. Karena hal itu lebih tulus dan langsung dari
hati hambanya. Sekian, semoga bermanfaat.
Tags:
info